Senin, 05 Mei 2014

Media Sosial untuk Pengajaran


Siapa yang tidak mengenal media sosial saat ini, perkembangannya yang begitu pesat telah menembus berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak pra-remaja, remaja, dewasa, bahkan orang tua sekalipun. Mulai dari masyarakat yang aktif didunia pendidikan maupun masyarakat biasa. Hal ini karena kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dari setiap media sosial yang ada, dengan adanya media sosial, kita bisa berbagi informasi, pengetahuan ataupun hanya sekedar sharing biasa. Maraknya penggunaan media sosial yang sedang tren saat ini dibuktikan dengan data dari Kominfo akhir tahun 2013 yang menunjukan sekitar 63juta orang Indonesia berkutat di dunia internet dan 93 persennya menggunakannya untuk mengakses jejaring sosial seperti facebook dan twitter yang menjadi media sosial dengan pengguna paling banyak, freez, Yahoo Messanger (YM), WhatsApp  atau yang sering disingkat WA, dan sebagainya.. Bahkan Indonesia menempati urutan nomor empat sebagai negara dengan pengguna terbanyak jejaring facebook dan menempati posisi nomor lima untuk jejaring twitter.
Untuk dapat menggunakan media sosial ternyata cukup sederhana dan setiap orang dapat dengan mudah menggunakannya, yaitu cukup dengan teknologi yang bisa terhubung dengan internet. Apalagi untuk saat ini harga handphone yang sangatlah terjangkau diberbagai kalangan masyarakat sudah lengkap dengan fitur-fitur yang menyediakan layanan lengkap internet yang mendukung untuk berselancar didunia maya
Kenyataan akan perkembangan teknologi dan media sosial yang sudah sangat pesat merambah berbagai lapisan masyarakat haruslah diakui sebagai suatu keadaan yang menjelaskan bahwa masyarakat pada umumnya telah percaya dan memilih teknologi tersebut dapat memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi mereka khususnya untuk kemudahan berkomunikasi dengan orang lain melalui fitur-fitur yang disediakan. Keadaan ini juga menjelaskan bahwa masyarakat lebih suka menghabiskan waktu di jejaring sosial, masyarakat seakan menemukan dunia baru ketika mulai mengenal dan masuk kedalam dunia maya dan berinteraksi sosial melalui media tersebut meskipun tidak bertemu dan berkomunikasi langsung (tatap muka). Kenyamanan-kenyamanan yang seperti itulah yang saat ini mulai menggeser kebiasaan masyarakat menghabiskan waktu bersama-sama dan berinteraksi sosial secara langsung dalam berbagai bidang kehidupan.
Media sosial harus digunakan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan permasalahan-permasalahan baru dalam masyarakat, dengan memanfaatkannya untuk berkomunikasi dan berbagi informasi atau hal-hal yang dapat membawa kebaikan misalnya, sehingga kehadiran media sosial dapat membantu masyarakat berkembang dengan baik serta memiliki wawasan pengetahuan yang luas. Misalnya dalam  bidang pendidikan, ada banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mengembangkan proses belajar mengajar melalui media-media pendukung, dengan keadaan lingkungan sosial dan perkembangan teknologi saat ini yang telah digambarkan sebelumnya, mengembangkan media sosial dalam pengajaran bukanlah suatu hal yang sulit. Media sosial dapat membantu memudahkan proses belajar mengajar yang sedang maupun akan berlangsung.
Alasan media sosial dapat dijadikan sebagai penunjang pengajaran, yang pertama adalah semakin berkembangnya jejaring sosial dimasyarakat memungkinkan setiap peserta didik telah mengenal, mengetahui dan bahkan ikut aktif meramaikan media sosial tersebut sehingga mereka dapat dengan mudah mengaksesnya melalui teknologi yang mereka miliki. Dengan menjadikan kebiasaan menyenangkan mereka berselancar didunia maya untuk berinteraksi sosial dengan teman-teman jejaringnya menjadi sebuah kebiasaan belajar yang menyenangkan pula.
Kedua, pengajar tidak perlu memberikan media cetak sebagai bahan pembelajaran karena dapat dibagikan melalui media sosial yang mudah diakses oleh peserta didik, sehingga mereka dituntut untuk mengikuti perkembangan materi yang diberikan melalui media sosial, tidak hanya aktif berinteraksi dengan teman-teman di jejaring sosialnya. Selain itu materi yang diberikan bisa dalam jumlah yang banyak dan selengkap mungkin.
Alasan ketiga, pendidik dan peserta didik tidak perlu bertatap muka secara langsung, karena kapanpun mereka dapat berkomunikasi melalui media sosial dalam memberikan dan membahas tentang materi yang akan maupun telah disampaikan. Peserta didik bisa  dengan mudah berdiskusi dengan peserta didik yang lainnya dan guru dapat dengan mudah mengawasi aktifitas mereka dijejaring sosial yang dijadikan sebagai media pengajaran.
Dengan memanfaatkan fasilitas teknologi modern yang telah mempengaruhi kebiasaan peserta didik sehari-hari serta menyajikan beragam informasi menarik, proses belajar mengajar diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang  diharapkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar